Celurit memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari
masyarakat Madura, Jawa Timur. Senjata tajam yang berbentuk melengkung
ini begitu melegenda. Sejak dahulu kala hingga sekarang, hampir setiap
orang di Tanah Air mengenal senjata khas etnis Madura ini. Saking
populernya, celurit kerap diidentikkan dengan berbagai tindak kriminal.
Bahkan celurit juga digunakan oleh massa saat terjadi kerusuhan maupun
demonstrasi di pelosok Nusantara untuk menakuti lawannya.
Boleh jadi, begitu mendengar kata Madura, dalam benak sebagian orang
bakal terbayang alam yang tandus, wajah yang keras dan perilaku
menakutkan. Kesan itu seolah menjadi benar tatkala muncul kasus-kasus
kekerasan yang menggunakan celurit dengan pelaku utamanya orang Madura.
Kendati demikian tak semua orang mengetahui sejarah dan proses sebuah
celurit itu dibuat hingga dikenal luas. Di tempat asalnya, celurit pada
mulanya hanyalah sebuah arit. Petani pun kerap menggunakan arit untuk
menyabit rumput di ladang dan membuat pagar rumah. Dalam
perkembangannya, arit itu diubah menjadi alat beladiri yang digunakan
oleh rakyat jelata ketika menghadapi musuh.
Demikian pula pendapat D. Zawawi Imron. Seniman sekaligus budayawan
Madura ini menuturkan, kalangan rakyat kecil memperlakukan celurit
sebagai senjata tajam biasa. Dengan kata lain, celurit itu bukan
dianggap senjata sakti.
Kini, masyarakat Madura masih memandang celurit sebagai senjata yang
tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan, bila pusat
kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di Pulau Madura.
Selasa, 21 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar